Bagi banyak orang saat itu (tahun 2005) punya hape merupakan hal yang sangat lumrah dan umum, jangankan mahasiswa seperti saya, lha anak SMA pun dah rata nenteng HP kemana-mana. pada saat itu memang saya cukup idealis, mengapa kita beli barang yang belum kita perlukan?, bukankah itu merupakan perbuatan syetan. walhasil saya dianggap kampungan dan ndeso "memang". pada pertengahan tahun 2005 setelah mengalami krtitik sana sini dari temen2 sekampus dan temen2 sekos, akhirnya saya punya sebuah hp Nokia 3220 pemberian dari ortu. dari sinilah saya mulai menggunakan koneksi wireless, browsing, downloading melalui koneksi GPRS yang disediakan oleh telkomsel. padahal saat itu untuk akses internet lewat jaringan GSM begitu mahalnya, namun karena rasa penasaran, saya pun mencoba lagi, dan lagi dan lagi.

Keintiman saya dengan teknologi wifi bertambah panas ketika saya masuk menjadi mahasiswa MSi UGM, dengan akses internet 24 jam di student lounge saya bisa berlama-lama menjadi penjahat bandwith "maaf teman-teman ngak tiap hari saya downlod yang gede-gede". pada saat yang bersamaan pula Gadget barupun saya peroleh, sebuah O2 IIs sebuah handled yang saat itu dianggap mencerminkan dinamika para profesional muda, yang cepat, mobile, dan praktis. sebuah handled yang kata teman teman "keren" itu merupakan hadiah dari kakak saya mas Afif, barangkali saat itu bisa dibilang "durian runtuh" mendapatkan barang berteknologi mutakhir untuk orang yang gila teknologi informasi. petualangan pun dimulai dari memberdayakannya sebagai modem laptop maupun PC, serta akses wifi dari kantin-kantin kampus. ini yang namanya mobile pikir saya. namun sayang beribu sayang saat saya mudik dari Yogya menuju lamongan PDA tersebut dicuri orang saat saya sedang menaiki bus Sumber Kentjono, yah bagaimana lagi saat itu pukul 3 dini hari, gelap, dingin, dan penumpang penuh sesak. harus saya relakan untuk selamanya.
.

Teknologi 3G (HSDPA) yang mampu mengantarkan data berkecepatan 3,6 Mbps pun mulai menarik perhatian saya. setelah dapat gajian proyek buru-buru saya hunting modem PCMCIA untuk akses 3g, walhasil PCMCIA merek AT&T saya dapatkan dengan harga Rp. 860.000. modem yang mendukung kecepatan tinggi tersebut saya pilih mengingat harga modem 3G usb saat itu cukup mahal, sedangkan laptop "pinjaman" saya tersebut mendukung penggunaan PCMCIA.

Luar biasa...cepat...benar-benar luar biasa..telkomselflash (saat itu) kecepatan bandwithnya bisa sampai 3,2 Mbps, meskipun biaya permenitnya Rp 350 namun sepadan dengan kecepatannya. biasanya saya memakai paket Rp 30 ribu untuk tiga jam, dalam tiga jam tersebut saya bisa mendownload film dengan masa tayang sampai lima jam...!!! namun sayang hal tersebut tidak berlangsung lama, hanya sekitar 4 bln setelah saya mempunyai modem tersebut kecepatan telkomselflash sangat mengecewakan, bahkan lebih rendah dari bandwith rata-rata indosat.
mulailah saat itu saya menjadi "penjahat kartu perdana" (jogja mendukung tipe penjahat ini dengan banyaknya counter voucher yang menjual kartu perdana telanjang alias dah dibuka segelnya). biasanya kartu mentari dengan Rp 11.000 anda bisa dapatkan 3 kartu perdana dengan nilai voucher sebesar 30.000, lumayan untuk bisa dibuat akses internet di kos selama beberapa minggu. konsep mobile ini memang sungguh-sungguh meracuni saya, gmn tidak meskipun saya punya account internet di kampus, namun saya tetap suka browsing, googling, and journaling di kos, walhasil duit pun berhamburan untuk budget dengan pos pembelian pulsa, he he he. semua provider GSM telah pernah saya gunakan dengan PCMCIA, mulai dari simpati, hallo, AS, mentari, XL, 3, IM3, axis sudah pernah saya coba, yang penting mana yang murah perdananya saya beli.
Kehidupan mobile pun menjadi begitu terdukung saat saya mendapatkan sebuh komputer "yang bukan lagi pinjaman dari kampus" (alhamdulillah) sebuah laptop gagah dengan spesifikasi yang cukup membanggakan (minimal dari perspektif orang yang belum pernah punya laptop sendiri)...laptop itu adalah sebuah fujitsu.

saat ini saya nyaman menggunakan IM2 dari indosat untuk akses mobile, setahu saya indosat memberikan konsistensi kecepatan bandwith, dibandingkan dengan telkomflash unlimited nya simpati, IM2 unlimited lebih murah, lebih cepat, dan lebih mudah cara mendapatkannya. semoga kedepan harga bandwith dapat lebih murah, bahkan gratis..!!!! .............klo para pengiklan semakin gila untuk beriklan bisa jadi bandwith gratis dengan selingan sponsor...he he he he.